DIARY SI BOCAH TENGIL /DIARY OF A WIMPY KID

Suatu
hari saya pergi ke GRAMEDIA yang terletak di Trans studio mall. Saya
masih melihat-melihat novel yang ada disana, karena saya suka membaca.
Saya melihat buku itu tersimpan di rak yang khusus, saya melihat ada 4
judul, saya melihat yang warna biru yang berjudul “RODRICK YANG
SEMENA-MENA”, tapi saya tidak tertari dengan buku itu, saya melihat yang
warna hijau “USAHA TERAKHIR”, saya mengambil buku itu tapi saya melihat
warna kuning yang berjudul “HARI-HARI SIAL”, saya tertarik dengan buku
itu jadi saya mengambil buku itu dan pergi ke kasir.
Saya
baru punya satu dan saya pergi ke mall. Sebenarnya saya tidak punya
rencana ke GRAMEDIA, dan mama ku suruh kita cepat-cepat pulang, tapi
saya meerengek(kaya anak kecil aja) untuk ke gramedia, dan akhirnya saya
diboleh kan untuk ke gramedia, saya mencari sampe saya
keliling-keliling gramedia, dan akhirnya saya dapat buku itu saya
mengambil yang warna biru “RODRICK YANG SEMENA-MENA”. Oke sekarang saya
akan kasih liat kalian sinopsis dari buku ini !!.
SINOPSIS:

Dalam diary, Greg menuliskan, kakaknya Roderick adalah kakak yang mau menang sendiri, demi sebuah pesta diam-diam yang diadakannya ketika orang tua mereka pergi, Roderick mengelabui Greg untuk mengambilkan sesuatu di ruang bawah tanah, namun sesampainya di ruang itu, Greg segera di kunci dari luar. Greg pun diancam agar tidak melaporkan pesta itu kepada orang tua mereka.
Di hari lain Greg menceritakan bagaimana dia disekolah berhasil membuat guyonan hingga satu sekolah mengikutinya. Ini terjadi ketika temannya Chirag yang telah melakukan pesta perpisahan seharusnya pindah, namun ternyata Chirag kembali ke sekolah. Greg membuat lelucon seolah-olah Chirag sudah tidak ada di sekolah. Walaupun Chirag ada di sekitar anak-anak, tapi mereka menganggap tidak ada dengan membicarakannya. "Sayang Chirag tidak ada di sini, padahal aku ingin membagi sandwich ini," kata Greg yang nyata-nyata tau Chirag ada disebelahnya. Kejadian itu berlangsung hingga berhari-hari, sampai akhirnya Chirag mengadukan hal ini ke orang tuanya, lalu orang tunya ke gurunya. Lelucon Hantu Chirag pun akhirnya usai.
Banyak hal yang dituangkan Greg dalam diarynya juga menjadi bagian kehidupan anak-anak disekitar kita. Atau pengalaman kita pada saat anak-anak. Buku ini ringan dan layak di baca sebagai reverensi orang tua maupun sebagai hiburan dikala senggang. Banyak hal yang tak terduga yang kita tidak tau dari kisah seorang anak. Bagaimana cara berpikirnya, bagaimana mereka menilai orang tua, dan bagaimana mereka bergaul. Jawabannya ada dalam Diary Si Bocah Tengil"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar