Selasa, 29 Januari 2013

novel Diary si bocah tengil

DIARY SI BOCAH TENGIL /DIARY OF A WIMPY KID

 Diary si bocah tengil adalah salah satu buku favorit saya, saya mengetahui buku ini pas saya pergi les di rumah teman saya yang bernama KIARA. Waktu itu saya sudah selesai les dan saya mendapat buku itu di meja belajar nya, saya tertarik dan membaca buku itu, tapi saya membaca buku itu cumin sebentar karna saya sudah di jemput, saya malas meminjam buku itu, jadi saya penasaran dengan kelanjutan buku itu.
Suatu hari saya pergi ke GRAMEDIA yang terletak di Trans studio mall. Saya masih melihat-melihat novel yang ada disana, karena saya suka membaca. Saya melihat buku itu tersimpan di rak yang khusus, saya melihat ada 4 judul, saya melihat yang warna biru yang berjudul “RODRICK YANG SEMENA-MENA”, tapi saya tidak tertari dengan buku itu, saya melihat yang warna hijau “USAHA TERAKHIR”, saya mengambil buku itu tapi saya melihat warna kuning yang berjudul “HARI-HARI SIAL”, saya tertarik dengan buku itu jadi saya mengambil buku itu dan pergi ke kasir.
Saya baru punya satu dan saya pergi ke mall. Sebenarnya saya tidak punya rencana ke GRAMEDIA, dan mama ku suruh kita cepat-cepat pulang, tapi saya meerengek(kaya anak kecil aja) untuk ke gramedia, dan akhirnya saya diboleh kan untuk ke gramedia, saya mencari sampe saya keliling-keliling gramedia, dan akhirnya saya dapat buku itu saya mengambil yang warna biru “RODRICK YANG SEMENA-MENA”. Oke sekarang saya akan kasih liat kalian sinopsis dari buku ini !!.

SINOPSIS:

"Cerita sehari-hari dari diary seorang anak berusia 8 tahun Greg Heffley. Cerita ini mengalir dan dituliskan berdasarkan pengalaman anak Greg sehari-hari. Mulai dari pengalamannya di rumah sampai di sekolah. Kisahnya tak jauh dari kehidupan anak sekolah dasar yang mempunyai seorang kakak remaja laki-laki Roderick, dan adik laki-laki Manny yang berumur 3 tahun. Ada beberapa seri buku diary si bocah tengil. Kebetulan yang saya baca adalah Roderick yang semena-mena.

Dalam diary, Greg menuliskan, kakaknya Roderick adalah kakak yang mau menang sendiri, demi sebuah pesta diam-diam yang diadakannya ketika orang tua mereka pergi, Roderick mengelabui Greg untuk mengambilkan sesuatu di ruang bawah tanah, namun sesampainya di ruang itu, Greg segera di kunci dari luar. Greg pun diancam agar tidak melaporkan pesta itu kepada orang tua mereka. 

Di hari lain Greg menceritakan bagaimana dia disekolah berhasil membuat guyonan hingga satu sekolah mengikutinya. Ini terjadi ketika temannya Chirag yang telah melakukan pesta perpisahan seharusnya pindah, namun ternyata Chirag kembali ke sekolah. Greg membuat lelucon seolah-olah Chirag sudah tidak ada di sekolah. Walaupun Chirag ada di sekitar anak-anak, tapi mereka menganggap tidak ada dengan membicarakannya. "Sayang Chirag tidak ada di sini, padahal aku ingin membagi sandwich ini," kata Greg yang nyata-nyata tau Chirag ada disebelahnya. Kejadian itu berlangsung hingga berhari-hari, sampai akhirnya Chirag mengadukan hal ini ke orang tuanya, lalu orang tunya ke gurunya. Lelucon Hantu Chirag pun akhirnya usai. 

Banyak hal yang dituangkan Greg dalam diarynya juga menjadi bagian kehidupan anak-anak disekitar kita. Atau pengalaman kita pada saat anak-anak. Buku ini ringan dan layak di baca sebagai reverensi orang tua maupun sebagai hiburan dikala senggang. Banyak hal yang tak terduga yang kita tidak tau dari kisah seorang anak. Bagaimana cara berpikirnya, bagaimana mereka menilai orang tua, dan bagaimana mereka bergaul. Jawabannya ada dalam Diary Si Bocah Tengil" 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar